Kemarau Panjang

7:19 PM / Diposkan oleh Arsil Arianto /

Sebelas Nopember 2011 jam 11.00 hari ini cerah sekali. Memang debu tebal diatas atap sudah turun diguyur hujan semalam. Tetapi bekas luka sengatan kemarau masih belum sembuh. Halaman bermain belalang terlihat gundul kehitaman. Padahal kehijauannya menyejukan kita semua. Dahan, ranting, daun,,,kering kerontang, rapuh, patah, menguak, berterbangan, sementara lidah api menjilat dengan nafsu melumatkan semua.
Sebagai obat penyejuk atas luka torehan panjangnya kemarau tahun ini, lembutkan hati kita, endapkan amarah dan tawakal ,,,,,,,,,,,,
Tadi pagi ketika kaki ini melewati jalan setapak terasa ada yang hilang, disudut dusun nan jauh disana.Sudah kebiasaanku setiap tengah bulan tuk sekedar lewat untuk disapa oleh dedauan,  biasanya disetiap ujung daun bulir-bulir  embun diam menunggu aku lewat lalu menjatuhkan diri membasahi betisku. Hari ini pengalaman itu semua sirna aku tidak merasakannya. Pemandangan berubah, menjadi abu, debu, keabuan,,, lebih-lebih gubuk tua diujung sana sudah rata dengan tanah. Aku jadi bertanya pada diriku sendiri kemana penghuninya? ...sepasang tua renta,,seorang gadis remaja dan dua orang anak laki-laki.Mengungsi kemana mereka?  Kakek nenek itu membesarkan anak yatim piatu...  Kegalauanku semakin saja. ,,letih aku bertanya,,, apakah?,,,, masih hidupkah mereka?,,,,
atau,,? sekarang aku masih mencari,, Kemanaaaaa?  dimanaaaa?,,,,,

0 komentar:

Post a Comment